🌟 Hai Sobat DNetwork!

Apakah kamu sedang mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja? Kalau iya, ada dua bekal penting yang wajib kamu kuasai—terutama sebagai penyandang disabilitas. Dua bekal itu adalah hard skill dan soft skill. Mungkin kamu sudah pernah mendengarnya, tapi apakah kamu benar-benar memahami apa arti keduanya dan mengapa keduanya penting?

Mari kita bahas bersama.

Mengenal Hard Skill dan Soft Skill

Hard skill adalah kemampuan teknis yang bisa kamu pelajari melalui pelatihan, kursus, sekolah, atau pengalaman langsung. Hard skill biasanya berkaitan langsung dengan pekerjaan tertentu dan dapat diukur atau dibuktikan secara nyata. Misalnya, kemampuan mengetik cepat dan akurat, mengoperasikan komputer, menjahit, melakukan servis barang elektronik, desain grafis, akuntansi, hingga coding.

Dengan kata lain, hard skill adalah bukti bahwa kamu memiliki kompetensi teknis yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas tertentu di tempat kerja.

Sementara itu, soft skill adalah kemampuan non-teknis yang berkaitan dengan bagaimana kamu bersikap, berpikir, dan berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan ini mencakup cara kamu berkomunikasi, bekerja sama dalam tim, bersikap disiplin, berpikir positif, serta ketangguhan mental dalam menghadapi tekanan atau tantangan.

Berbeda dengan hard skill yang bisa diukur, soft skill lebih sulit dilihat secara langsung, tapi sangat terasa dampaknya dalam kehidupan kerja. Soft skill membuat kamu bisa bertumbuh, menyesuaikan diri, dan bekerja sama secara efektif dalam lingkungan kerja.

Mengapa Keduanya Penting?

Memiliki hard skill saja tidak cukup. Banyak orang memiliki keahlian teknis yang luar biasa, tetapi kesulitan berkembang karena tidak mampu bekerja sama, kurang percaya diri, atau tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Sebaliknya, memiliki soft skill saja juga belum cukup jika kamu belum memiliki keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaan tertentu.

Inilah mengapa keseimbangan antara hard skill dan soft skill sangat penting. Keduanya saling melengkapi dan akan membentuk dirimu menjadi pribadi yang siap kerja dan siap berkembang. Hard skill membuatmu kompeten, dan soft skill membuatmu adaptif.

Belajar Teori Saja Tidak Cukup

Sebagai penyandang disabilitas, memahami teori saja tidak akan cukup. Kamu juga perlu mengalami langsung dunia kerja, karena banyak hal yang hanya bisa dipelajari melalui praktik. Ketika kamu masuk ke lingkungan kerja, kamu akan menghadapi berbagai situasi nyata yang mungkin belum pernah kamu alami sebelumnya.

Di tempat kerja, kamu bisa belajar mengatasi rasa minder. Jika selama ini kamu hanya berinteraksi dalam lingkungan sesama disabilitas—misalnya di sekolah atau komunitas—maka kamu mungkin akan merasa canggung atau kurang percaya diri saat memasuki dunia kerja. Dengan mengalami lingkungan kerja secara langsung, kamu akan terbiasa dan lebih kuat secara mental.

Selain itu, kamu akan belajar bagaimana cara berkomunikasi dengan rekan kerja atau atasan. Komunikasi di tempat kerja seringkali berbeda dibandingkan di lingkungan sosial biasa. Kamu akan belajar menjadi lebih profesional, menghargai waktu dan struktur, serta memahami budaya kerja.

Kamu juga akan menghadapi tantangan nyata—yang tidak bisa kamu dapatkan hanya dari simulasi atau pelatihan. Tantangan-tantangan inilah yang akan membentuk daya juang dan kemampuan beradaptasi. Dan kadang, dari proses itulah kamu justru menemukan potensi dirimu yang selama ini tersembunyi.

Mulai dari Langkah Kecil

Setelah memahami pentingnya keterampilan dan pengalaman langsung, kini saatnya melangkah maju. Kamu bisa mulai dengan mengikuti pelatihan kerja yang sesuai dengan minat dan bakatmu. Saat kamu memilih pelatihan yang sejalan dengan apa yang kamu sukai, proses belajar akan terasa menyenangkan dan lebih relevan. Entah itu teknologi, pelayanan pelanggan, kerajinan, atau seni, semua bisa menjadi awal dari jalan kariermu.

Selanjutnya, ambillah kesempatan magang, meskipun hanya sebentar. Magang adalah pintu masuk ke dunia profesional yang sesungguhnya. Kamu bisa mengenal ritme kerja, belajar tanggung jawab, dan berlatih bersosialisasi dengan rekan kerja dalam suasana yang sesungguhnya. Pengalaman ini akan sangat berharga, bahkan jika kamu masih dalam tahap belajar.

Kamu juga bisa mulai terlibat dalam komunitas dan jaringan profesional. Komunitas seperti DNetwork bukan hanya tempat berbagi informasi, tapi juga tempat bertumbuh bersama. Kamu bisa belajar dari mereka yang sudah lebih dulu menapaki jalan ini, menemukan mentor, atau bahkan mendapatkan informasi lowongan kerja dan pelatihan.

Yang paling penting, jangan menunggu sempurna untuk mulai. Bangun kariermu dari sekarang. Coba pekerjaan freelance, ikut proyek kecil, atau bantu kegiatan di komunitas. Jangan takut gagal, karena kegagalan bukanlah akhir, melainkan bagian dari proses pembelajaran.

Kamu Tidak Sendirian

DNetwork hadir untuk mendampingi setiap langkahmu. Kami percaya bahwa setiap penyandang disabilitas punya potensi untuk sukses, asalkan diberi kesempatan dan dukungan yang tepat. Dunia kerja yang inklusif adalah hak kita bersama.

📲 Temukan pelatihan, magang, dan informasi kerja terbaru di DNetwork.
💡 Mulailah dari yang kecil, dan percayalah bahwa setiap langkahmu berarti.

#DNetwork #DisabilitasBisaKerja #HardSkillSoftSkill #KarierInklusif #PelatihanDisabilitas #MagangDisabilitas #PeluangUntukSemua #InklusiItuNyata

Hai Sobat DNetwork!
Proses wawancara kerja yang inklusif bukan hanya soal menerima pelamar dari berbagai latar belakang, tapi juga memastikan setiap tahapnya adil dan aksesibel bagi penyandang disabilitas. Yuk, simak 6 tips berikut untuk menciptakan wawancara yang ramah dan setara:

1️⃣ Pahami Disabilitas dan Kebutuhan Aksesnya
Sebelum wawancara, cari tahu jenis disabilitas pelamar agar bisa menyesuaikan kebutuhan mereka — seperti akses kursi roda, pendamping, atau alat bantu komunikasi. Jika belum tahu, jangan ragu untuk bertanya langsung kepada pelamar.

2️⃣ Utamakan Kemampuan, Bukan Kondisi Fisik
Fokuslah pada kompetensi, pengalaman, dan potensi kerja pelamar. Jangan menilai berdasarkan kondisi fisiknya. Penyandang disabilitas memiliki kapasitas yang setara dengan pelamar lainnya jika diberi kesempatan yang adil.

3️⃣ Gunakan Media Komunikasi yang Aksesibel
Pastikan undangan wawancara dikirim melalui platform yang mudah diakses, dengan bahasa yang jelas dan tidak bertele-tele. Ini penting bagi pelamar dengan hambatan kognitif, sensorik, atau netra.

4️⃣ Siapkan Lokasi dan Fasilitas yang Ramah Akses
Tempat wawancara sebaiknya bebas hambatan — misalnya tanpa tangga, ada jalur kursi roda, guiding block, atau ruangan yang mudah dijangkau. Sediakan pendamping atau penerjemah jika dibutuhkan, terutama bagi pelamar Tuli atau Netra.

5️⃣ Diskusikan Secara Terbuka Jika Ada Kekhawatiran
Jika ada keraguan tentang bagaimana pelamar akan bekerja, bicarakan langsung dalam wawancara. Ini memberi kesempatan bagi pelamar untuk menjelaskan cara kerja mereka dan dukungan yang biasa mereka gunakan.

6️⃣ Uji Kemampuan Secara Langsung Jika Perlu
Bila masih ragu, berikan tes kerja singkat yang relevan untuk melihat langsung kemampuan pelamar. Pastikan tes tersebut juga bisa diakses dengan teknologi bantu jika diperlukan.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, proses wawancara kerja bisa menjadi lebih inklusif, adil, dan menghargai keberagaman.
Butuh dukungan lebih lanjut? Yuk, konsultasi dengan DNetwork! 💙

 

Halo sobat DNetwork!

Wawancara kerja itu penting. Bisa jadi penentu kamu diterima kerja atau tidak.

CV dan surat lamaran memang penting. Tapi, cara kamu menjawab saat wawancara juga sangat penting. Di wawancara, perusahaan ingin tahu:

  • Siapa kamu?

  • Bisa komunikasi atau tidak?

  • Siap kerja atau belum?

Untuk teman disabilitas, wawancara bisa terasa sulit. Tapi jangan takut. Kalau kamu siap dan percaya diri, kamu bisa!

Berikut tips wawancara kerja yang mudah dipahami:


1. Ikut Pelatihan Wawancara

Ikut pelatihan bisa bantu kamu lebih siap. Banyak pelatihan untuk disabilitas, termasuk dari DNetwork. Di pelatihan, kamu bisa belajar:

  • Cara jawab pertanyaan

  • Latihan percaya diri

  • Simulasi wawancara


2. Latihan Jawab Pertanyaan

Beberapa pertanyaan sering ditanya saat wawancara. Contoh:

  • “Ceritakan tentang diri kamu.”

  • “Apa kelebihan dan kekurangan kamu?”

  • “Kenapa ingin kerja di sini?”

Latihan jawab ini agar kamu tidak bingung. Jawab singkat, jelas, dan yakin.


3. Pakai Baju Rapi

Penampilan itu penting. Pakai baju formal dan bersih. Ini tanda kamu serius dan menghargai wawancara.


4. Percaya Diri

Saat wawancara, coba tetap tenang. Kalau gugup, tarik napas dalam-dalam. Ingat: kamu juga menilai perusahaan, bukan hanya mereka menilai kamu.


5. Fokus pada Kemampuan

Kamu disabilitas? Tidak apa-apa! Jangan minder. Yang penting:

  • Kamu punya kemampuan

  • Kamu punya semangat kerja

  • Kamu bisa kontribusi

Bicarakan keahlian, bukan kondisi.


6. Ceritakan Pengalaman

Gunakan waktu wawancara untuk cerita:

  • Kamu pernah kerja di mana?

  • Ikut pelatihan apa?

  • Pernah buat proyek apa?

Cerita ini bisa bantu HRD melihat kemampuan kamu.


7. Jelaskan Cara Kamu Bekerja

Kalau HRD belum tahu disabilitas kamu, tidak apa-apa, kamu bisa jelaskan:

  • Kamu kerja seperti apa?

  • Kamu pakai alat bantu apa? (misalnya: screen reader, tongkat, kursi roda)

Ini penting agar perusahaan tahu cara mendukung kamu.


Kesimpulan

Wawancara kerja bisa sulit. Tapi ini juga kesempatan. Tunjukkan:

  • Kamu siap

  • Kamu percaya diri

  • Kamu punya kemampuan

Kamu punya potensi besar. Jangan takut! Terus belajar dan ambil peluang yang ada.


Gabung DNetwork yuk!
DNetwork punya program:

  • Pelatihan wawancara

  • Konsultasi CV

  • Info lowongan kerja untuk disabilitas


Kalau kamu mau, aku juga bisa bantu bikin versi video dengan subtitle sederhana atau bahasa isyarat. Mau dicoba?

Hai Sobat DNetwork! 👋 Pernahkah kalian berpikir, apakah informasi lowongan kerja yang kita bagikan sudah inklusif untuk semua orang? Jangan sampai ada yang terlewat kesempatan hanya karena mereka tidak bisa mengakses informasi tersebut. Salah satu kelompok yang sering kali terlewat adalah penyandang disabilitas. Padahal, mereka juga berhak mendapatkan kesempatan yang sama dalam dunia kerja. Nah, gimana caranya agar informasi lowongan kita bisa diakses oleh semua orang? Yuk, simak tips berikut!

  1. Membangkitkan Kesadaran: Semua Punya Hak yang Sama
    Penting banget untuk kita sadari, bahwa setiap orang, tanpa terkecuali, punya hak yang sama untuk mendapatkan informasi dan kesempatan. Penyandang disabilitas juga berhak tahu tentang lowongan kerja yang ada. Kita perlu memastikan informasi yang kita buat bisa diakses oleh mereka.
  2. Cek Apakah Semua Orang Bisa Mengakses Informasi
    Sebelum kita sebarkan informasi lowongan kerja, pastikan dulu apakah informasi tersebut bisa diakses dengan mudah oleh semua orang, termasuk penyandang disabilitas. Kalau ada yang terhambat, kita bisa cari solusi biar lebih inklusif.
  3. Cari Tahu Bagaimana Penyandang Disabilitas Mengakses Informasi
    Penyandang disabilitas mungkin menghadapi tantangan tertentu dalam mengakses informasi. Untuk itu, coba tanya langsung ke Penyandang Disabilitas langsung atau organisasi penyandang disabilitas seperti DNetwork. Maka sobat akan mendapatkan panduan tentang bagaimana cara terbaik agar informasi bisa diakses oleh teman-teman disabilitas.
  4. Gunakan Kalimat yang Sederhana dan Mudah Dipahami
    Saat menulis konten lowongan kerja, usahakan menggunakan kalimat yang sederhana, jelas, dan mudah dipahami. Jangan pakai kata-kata yang terlalu panjang atau sulit dimengerti, supaya teman-teman yang kesulitan memahami teks tetap bisa mendapatkan informasi dengan mudah.
  5. Tambahkan Infografis atau Isyarat untuk Teman Tuli
    Kalau memungkinkan, kita bisa menambahkan elemen visual seperti infografis atau gambar dengan isyarat (seperti bahasa isyarat) di dalam konten. Ini akan membantu teman-teman tuli memahami informasi dengan lebih baik.
  6. Pastikan Poster Lowongan Bisa Diakses oleh Teman Netra
    Selain teks, poster atau gambar mengenai lowongan kerja juga harus bisa diakses oleh teman-teman netra. Pastikan tulisan di poster atau gambar dapat dibaca dengan pembaca layar (screen reader) dan gambar yang ada memiliki deskripsi yang jelas.
  7. Website Ramah Akses untuk Semua Orang
    Jika informasi lowongan ada di website, pastikan ada fitur yang memungkinkan orang dengan gangguan penglihatan untuk menyesuaikan tampilan. Misalnya, fitur untuk memperbesar ukuran teks atau mengubah kontras agar lebih mudah dibaca. Kalau bisa, gunakan warna cerah di huruf-huruf penting agar lebih mudah terlihat oleh teman-teman dengan kondisi low vision atau lemah penglihatan.
  8. Formulir Lamaran yang Sederhana dan Jelas
    Hindari membuat formulir lamaran yang terlalu panjang dan rumit. Buatlah form yang sederhana dan mudah dimengerti. Teman-teman dengan hambatan dalam memahami isi pertanyaan pasti akan lebih mudah mengisi formulir yang ringkas dan jelas.
  9. Pastikan Formulir Aksesibel untuk Semua Orang
    Selain sederhana, pastikan formulir lamaran yang kita buat bisa diakses oleh semua orang, termasuk pengguna pembaca layar. Ini akan memastikan semua orang bisa melamar pekerjaan tanpa hambatan.
  10. Bertanya Jika Ragu
    Jika kita merasa ragu apakah informasi lowongan yang kita buat sudah benar-benar inklusif dan dapat diakses oleh semua orang, jangan ragu untuk bertanya kepada penyandang disabilitas atau organisasi penyandang disabilitas seperti DNetwork. Maka sobat akan mendapatkan informasi ataupun masukan sebelum informasi tersebut dipublikasikan.



Dengan sedikit perhatian dan usaha, kita bisa menciptakan dunia kerja yang lebih inklusif dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang. Jadi, ayo mulai membuat informasi lowongan yang bisa diakses oleh semua orang, termasuk teman-teman penyandang disabilitas! 🌟


Silakan bergabung bersama DNetwork agar lowongan sobat semakin inklusif.

Hari Pekerja Indonesia adalah waktu untuk merayakan seluruh pekerja tanpa memandang latar belakang, termasuk penyandang disabilitas. Di DNetwork, kami percaya bahwa setiap individu, dengan segala potensi dan keunikannya, dapat memberikan kontribusi luar biasa di dunia kerja! 

Salah satu contoh inspiratif dari dunia kerja inklusif adalah perjalanan Bli Kadek, Project Officer DNetwork. Sebelum menjadi bagian dari tim kami, Bli Kadek mengalami perubahan hidup yang besar ketika tiba-tiba kehilangan penglihatannya akibat sebuah penyakit. Namun, meskipun tantangan itu datang begitu mendalam, Bli Kadek tidak menyerah.

Dengan tekad dan semangat pantang menyerah, Bli Kadek mulai belajar kembali menjalani kehidupan sehari-hari. Ia mempelajari cara menggunakan komputer dengan pembaca layar, sebuah perangkat yang membantunya mengakses informasi di dunia digital tanpa mengandalkan penglihatan. Tidak hanya itu, Bli Kadek juga menguasai keterampilan mobilitas, menghapal lingkungan sekitar tempat kerja untuk bergerak dengan mandiri dan percaya diri.

Berbekal kemampuan tersebut, Bli Kadek berhasil mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan DNetwork. Di sini, beliau mengelola sosial media, berinteraksi dengan banyak orang, serta mengoperasikan program-program DNetwork yang bertujuan untuk memberikan kesempatan yang setara bagi penyandang disabilitas. Bli Kadek bukan hanya seorang pekerja yang menginspirasi, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa dengan keberanian, adaptasi, dan semangat untuk terus belajar, segala hal mungkin dilakukan.

Mari kita semua dukung pekerja inklusif, seperti Bli Kadek, yang terus menunjukkan bahwa disabilitas bukanlah hambatan, melainkan sebuah peluang untuk mengembangkan diri dan memberikan kontribusi terbaik. Bersama, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan ramah bagi semua! 

 

Akomodasi di Tempat Kerja: Hak Disabilitas dan Langkah Praktis untuk Perusahaan Inklusif!

Halo, Sobat DNetwork! Tahukah sobat bahwa penyandang disabilitas berhak atas akomodasi di tempat kerja? Yuk, kita bahas hak sobat sebagai karyawan dan langkah yang bisa dilakukan perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan nyaman!

Untuk Sobat DNetwork Penyandang Disabilitas: Hak Akomodasi sobat!

sobat punya hak mendapatkan fasilitas yang mendukung agar bisa bekerja dengan aman dan nyaman. Hak ini meliputi:

  • Akomodasi yang Tepat: Bisa berupa penyesuaian jadwal, penggunaan alat bantu, atau akses yang lebih mudah, seperti ramp dan lift.
  • Proses Permohonan: Jelaskan kebutuhanmu secara spesifik agar perusahaan dapat menyiapkan akomodasi terbaik.
  • Privasi Terjaga: Data tentang disabilitasmu hanya akan dibagikan atas persetujuanmu.

Jika sobat membutuhkan akomodasi, sampaikan secara terbuka ke HR atau atasanmu!

Untuk Perusahaan: Langkah Praktis untuk Akomodasi Karyawan Disabilitas

Perusahaan, mari buat lingkungan kerja lebih inklusif dengan langkah ini:

  • Dengarkan Kebutuhan: Tanyakan langsung pada karyawan apa yang mereka perlukan.
  • Akses Fisik dan Digital: Tambahkan ramp, sesuaikan perangkat lunak, atau aktifkan closed caption dalam rapat.
  • Fleksibilitas Kerja: Berikan opsi kerja fleksibel, seperti work-from-home atau jam kerja yang disesuaikan.
  • Pelatihan Inklusi: Berikan pelatihan tentang inklusi agar semua staf paham dan mendukung.
  • Tinjauan Berkala: Evaluasi akomodasi secara rutin, agar tetap relevan dan efektif.

Inklusif Itu Menguntungkan!

Dengan akomodasi yang tepat, karyawan disabilitas bisa bekerja lebih maksimal, dan perusahaan bisa menikmati lingkungan yang lebih produktif dan beragam.

Jadi, Sobat DNetwork, jangan ragu menyuarakan kebutuhanmu. Dan bagi perusahaan, langkah-langkah di atas adalah investasi untuk menciptakan tempat kerja yang penuh semangat dan inklusi!

Ket. Gambar: Sebanyak 15 pencari kerja disabilitas mengunjungi Destination Asia bersama DNetwork

Pada Oktober 2024, DNetwork bersama Destination Asia Bali mengadakan kegiatan kunjungan kerja bagi penyandang disabilitas. Acara ini bertujuan memperluas wawasan dan pengalaman kerja inklusif bagi para peserta. Sebelum acara, tim Destination Asia telah mendapat pelatihan singkat dari DNetwork terkait interaksi yang inklusif.

Peserta diperkenalkan dengan berbagai departemen, seperti Administrasi, Operasional, Keuangan, dan Layanan Pelanggan. Masing-masing departemen menjelaskan peran mereka di perusahaan, menciptakan suasana inspiratif.

Acara dilanjutkan dengan sesi interview yang mencocokkan keterampilan peserta dengan posisi yang relevan di perusahaan, didukung fasilitas aksesibilitas untuk kenyamanan peserta. Kegiatan ini meningkatkan rasa percaya diri peserta sekaligus memperkuat komitmen Destination Asia terhadap inklusi di tempat kerja.

DNetwork dan Destination Asia berhasil menunjukkan langkah nyata dalam mendukung penyandang disabilitas meraih impian berkarier di industri pariwisata.

Informasi lebih lanjut menciptakan inklusi di tempat kerja, hubungi DNetwork sekarang juga!

Halo, Sobat DNetwork! Untuk menaklukan wawancara kerja, persiapan yang matang dan wawancara yang inklusif menjadi kunci kesuksesan bagi semua. Berikut adalah panduan lengkap, baik bagi pencari kerja maupun perusahaan.

 

Bagi Penyandang Disabilitas: Persiapan dan Praktik

  • Mempersiapkan Diri dengan Baik

Persiapan adalah kunci! Pelajari perusahaan yang Sobat lamar, ketahui visi, misi, dan pahami posisi yang diinginkan. Dengan informasi ini, Sobat dapat memberikan jawaban yang lebih relevan.

  • Kenali Kekuatan dan Bakat Sobat

Fokuslah pada keahlian dan pencapaian Sobat. Buat daftar keterampilan yang relevan, termasuk pengalaman kerja atau sukarelawan, yang dapat mendukung peran Sobat di perusahaan.

  • Jangan Takut Menyebutkan Disabilitas Sobat

Bila merasa nyaman, Sobat bisa menyampaikan disabilitas yang dimiliki dan bagaimana cara Sobat menyesuaikan diri. Ini dapat memberikan gambaran positif kepada perusahaan tentang kemampuan dan adaptasi Sobat.

  • Latihan Menjawab Pertanyaan Umum

Siapkan jawaban untuk pertanyaan seperti:

“Apa motivasi Sobat melamar posisi ini?”;“Bagaimana Sobat mengatasi tantangan kerja?”;“Apa yang membuat Sobat cocok untuk posisi ini?”

Dengan berlatih, Sobat akan lebih percaya diri dalam menjawab.

  • Gunakan Pakaian yang Rapi

Tampil profesional dengan pakaian yang rapi, seperti kemeja putih dan celana panjang hitam, memberi kesan siap dan serius pada pewawancara.

  • Percaya Diri dan Tenang Saat Wawancara

Percaya diri sangat penting. Tetaplah tenang, dan jika gugup, ambil napas dalam-dalam sebelum menjawab. Ini membantu Sobat tampil lebih meyakinkan.

  • Fokus pada Solusi, Bukan Masalah

Jika disabilitas dibahas, tunjukkan solusi atau alat bantu yang Sobat gunakan. Berikan gambaran bagaimana Sobat bekerja secara produktif.

  • Ajukan Pertanyaan

Tanyakan budaya kerja, fasilitas yang mendukung inklusi, atau peluang pengembangan diri di akhir wawancara untuk menunjukkan minat Sobat.

  • Follow-up Setelah Wawancara

Kirim ucapan terima kasih melalui email. Ini menunjukkan etika yang baik dan menegaskan minat Sobat pada posisi tersebut.

 

Untuk mempermudah persiapan wawancara, Sobat bisa menghubungi tim DNetwork untuk konsultasi, gratis! Klik di sini.

 

Bagi Perusahaan: Mengadakan Wawancara yang Inklusif

 

  • Ciptakan Lingkungan Nyaman dan Aksesibel

Pastikan tempat wawancara ramah disabilitas, dengan akses yang memadai.

  • Gunakan Bahasa yang Terbuka dan Fleksibel

Hindari asumsi. Fokuslah pada keterampilan dan pengalaman kandidat. Tawarkan fleksibilitas dalam proses wawancara bila diperlukan.

  • Latih Tim Pewawancara tentang Inklusi

Edukasi tim tentang wawancara inklusif. Ini membantu mengurangi bias dan meningkatkan keterbukaan.

  • Berikan Pertanyaan yang Fokus pada Kompetensi

Tanyakan tentang keterampilan dan pengalaman kandidat secara spesifik agar wawancara lebih efektif dan inklusif.

 

Untuk perusahaan yang ingin lebih inklusif saat wawancara, jangan ragu hubungi tim DNetwork!

 

Dengan kolaborasi yang baik, wawancara bisa jadi lebih inklusif dan mendukung semua pihak. Mari bangun dunia kerja yang inklusif bersama DNetwork!