Karya oleh Asep Yusuf

 

Dalam sebuah kesempatan saya menghadiri sebuah acara seminar "Penguatan Mental Disabilitas" yang digagas oleh sebuah Non Governmental Organization (NGO) yang konsern pada isu tentang disabilitas.

Saat itu saya sangat merasa beruntung karena diacara tersebut saya banyak tau tentang apa saja "Kegelisahan " yang seringkali dihadapi oleh disabilitas dalam kehidupan baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

Berikut ini adalah hal paling dasar yang berhasil dirangkum dari kegelisahan teman Penyandang Disabilitas adalah rindu akan terciptanya kesetaraan. Hal ini yang sangat ingin dicari solusinya. 

 

Lantas bagaimana, apakah mungkin ada solusinya atau hanya akan terus menjadi mimpi tanpa akhir?

Diskriminasi dan kesetaraan mungkin jadi isu yang akan terus bergulir, terus dibahas dan terus dicari solusinya dari berbagai aspek, menurut masing-masing orang berdasarkan pengalamannya masing-masing dan tentu solusinya menjadi sangat bersifat subjektif.

Namun ada point penting yang saya dapatkan dari seminar yang saya ikuti kali ini, dimana semua pembicara pada akhirnya menemukan titik pijakan yang sama sebagai solusi terbaik untuk  kegelisahan di atas.

 

Solusinya adalah memperkuat mental dan memandang perbedaan fisik sebagai hal yang biasa (berdamai dengan diri sendiri)

Mental yang kuat adalah tonggak awal kita mampu melakukan banyak hal dalam kehidupan, dengan mental yang kuat apapun tantangan yang di hadapi dalam hidup pasti akan mampu dilalui.

Saya teringat pengalaman dari seorang teman Penyandang Spinal Cord Injury (cedera saraf tulang belakang) bernama Yessi, akibat sebuah kecelakaan, menjadikan Yessi kehilangan kemampuan untuk berjalan, dan menjadikanya harus melalui hidup dengan menggunakan kursi roda.

Pada awalnya mungkin Yessi berfikir seperti halnya disabilitas lain, bahwa kini semua harapan dalam hidupnya hilang, sebelum pada akhirnya berkat support dari keluarga dan lingkungan menjadikan dia memperoleh pencerahan, Yessi mulai berfikir "Saya harus bangkit, harus berhasil dan mampu mengisi hidup, mempergunakan  usia yang diberikan Tuhan untuk membuat sesuatu yang bernilai." Akhirnya dengan perjalanan waktu Yessi berhasil menjadi pengusaha makanan dengan merk Kukebi, saat ini Yessi menjadi sosok inspirasif bagi banyak orang, khususnya menjadi role model di antara teman disabilitas untuk bermental kuat.

 

Banyak dari kita kagum melihat prestasi dan kemampuan orang lain yang berhasil dalam hidupnya, tanpa mengetahui apa yang membuatnya berhasil.

Yang Yessi lakukan, keberhasilan yang dia raih saat ini adalah sebuah contoh konkret bahwa mental yang kuat menjadikan seseorang mampu melakukan banyak hal dan menjadikannya  setara, bahkan melebihi apa yang mampu dicapai orang lain.

Point kedua, memandang perbedaan fisik sebagai hal yang biasa atau mampu berdamai dengan diri juga adalah solusi.

Ada orang terlahir dengan warna kulit berbeda, bentuk wajah berbeda, tinggi badan berbeda, dan tentu hal itu kita anggap sebagai hal yang lumrah saja. Kemudian mengapa saat kita terlahir menjadi disabilitas atau karena sebuah peristiwa, kemudian kita menjadi seorang Penyandang Disabilitas menjadikan kita merasa berbeda? Padahal memang manusia sejatinya secara fisik pasti berbeda.

 

Manusia dibekali Tuhan dengan banyak kemampuan, yang kadang melebihi kemampuan fisiknya.

Bukankah Steven Hawking seorang ilmuwan kelas dunia, pun juga adalah seorang disabilitas? Bukankah Mozart yang terkenal sebagai komposer kelas dunia juga adalah seorang disabilitas?

Apa yang membuat mereka mampu membuat sesuatu yang Fenomenal melebihi kemampuan fisiknya?

Jawabannya karena mereka tau, ada banyak potensi di dirinya yang bisa membuat mereka sukses, mereka selalu berfikir "Tak ada yang berbeda dari diri ku, yang membedakan aku dan kamu hanyalah dari apa yang mampu ku buat dalam hidup."

Dari dua contoh di atas nyatalah bahwa mental yang kuat, dan kemampuan berdamai dengan diri adalah tonggak kesetaraan.

Setidaknya kita sendiri mampu menciptakan kesetaraan di titik paling awal yaitu kesetaraan yang kita ciptakan untuk diri sendiri, sehingga pada akhirnya kita akan mampu mandiri, dan tak akan ada lagi yang berkata, "Mengapa saya berbeda?".

Hai Sobat DNetwork!

 

Tahukah sobat semua keterampilan apa yang harus dimiliki di masa depan? Keterampilan tersebut adalah literasi digital.

 

Apa sih literasi digital itu?

Dikutip dari Western Sydney, literasi digital adalah pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk hidup, belajar, maupun beraktivitas dalam masyarakat seiring berkembangnya akses informasi dan komunikasi.

 

Termasuk apa saja?

Literasi digital yang mendasar adalah seputar tentang teknologi dasar seperti program komunikasi, alat kolaborasi, perangkat lunak atau soft hardware seperti Microsoft Office, dan juga jaringan internet.

 

Literasi digital bisa dimulai dari mana, ya?

Sobat bisa memulainya dengan memanfaatkan media sosial dengan mengikuti akun-akun yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang teknologi masa kini. Selain itu, ada 4 hal yang harus sobat perhatikan dalam literasi digital yang disebut dengan 4 pilar literasi digital.

 

Apa saja 4 pilar digital?

  1. Etika digital, sobat memiliki kemampuan untuk menyadari, menyesuaikan diri dan menerapkan etika digital saat berselancar di dunia digital. Contohnya adalah tidak menyebarkan berita bohong sehingga tidak melakukan perundungan di dunia maya.

 

  1. Budaya digital, yakni ketika sobat dapat berinterajsi, berperilaku, berpikir, dan berkomunikasi di dunia digital.

 

  1. Keterampilan digital, yaitu ketika sobat memiliki kemampuan untuk secara effektif melakukan evaluasi dan juga membuat informasi dengan menggunakan berbagai teknologi digital.

 

  1. Keamanan digital, yakni upaya atau aktivitas yang bertujuan mengamankan kegiatan digital. Contohnya penggunaan password atau OTP yang diperlukan verifikasi untuk mengaksesnya. Dikenal sebagai Cyber Security, keamanan digital adalah upaya untuk menjaga keamanan penggunaan teknologi digital oleh sobat untuk menjaga data dan juga informasi.

 

Apa manfaat literasi digital?

Selain menjadi keterampilan yang akan selalu dibutuhkan baik di masa kini maupun masa depan, literasi digital dapat mempermudah kehidupan sobat semuanya, apalagi trend pekerjaan masa depan sangat berkaitan dengan teknologi.

 

Kira-kira sobat DNetwork tertarik ga, ya, untuk bekerja di bidang digital? Silakan komen di bawah, ya :)





Halo Sobat DNetwork!

Pernah menemukan kalimat “memiliki kemampuan problem solving yang baik” tidak di lowongan pekerjaan? Apa sih sebenarnya problem solving dan bagaimana cara melakukannya? Mengapa problem solving begitu penting? Yuk kita bahas!

Problem solving atau penyelesaian masalah adalah kemampuan untuk menemukan solusi terbaik dalam suatu masalah dan mampu mengidentifikasi atau menemukan penyebab dari masalah tersebut.

Mengapa problem solving itu penting?

Dengan memiliki kemampuan problem solving, kamu dapat mengidentifikasi masalah, mencari tahu kenapa tidak berjalan sesuai dengan harapan, dan menentukan tindakan (solusi) untuk memperbaikinya. Pada akhirnya, sobat dapat mengontrol kehidupan jadi untuk menjadi lebih baik.

Kemampuan problem solving juga memungkinkan sobat untuk dapat memanfaatkan sebuah masalah menjadi peluang di kehidupan. Misalnya ketika di tempat kerja, kamu dan anggota tim sedang mengalami sebuah masalah. Kemudian, kamu berinisiatif dengan menawarkan diri untuk mencari solusi terbaik atas masalah tersebut. Nah, ketika kamu dapat menyelesaikannya, maka dirimu bisa dianggap sebagai seorang problem solver.

Problem solver adalah orang yang dianggap sebagai pemecah masalah atau orang yang dapat diandalkan untuk menyelesaikan berbagai masalah. Sehingga akan berdampak positif bagi kinerja dan karier kamu.

4 langkah dasar untuk menyelesaikan masalah!

  1. Mencari tahu dan memahami masalah

Langkah pertama adalah sobat memahami situasi yang terjadi pada sebuah masalah, apakah hal tersebut benar-benar sebuah masalah. Tak jarang pada sebuah masalah, kamu lebih terpaku dengan gejalanya daripada masalah yang sebenarnya.

Misalnya, kamu dan tim tidak pernah bersemangat dalam bekerja sehingga target harian tidak tercapai, hal ini adalah gejala. Semangat rendah tidak terjadi dengan sendirinya. Masalah yang mendasarinya mungkin berupa lembur yang berat, kebosanan, atau manajemen tim yang buruk. Masalah inilah yang seharusnya diselesaikan.

  1. Menentukan akar masalah

Dalam mencari akar sebuah masalah, kamu dapat mencoba menggunakan konsep 5 why. 5 why adalah proses menganalisa masalah dengan teknik tanya-jawab sederhana sebanyak 5 kali untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat yang menjadi akar dari suatu permasalahan.

  1. Mencari dan memilih solusi

Dengan saling berbagi pendapat terkait masalah yang dihadapi dapat menghasilkan beberapa solusi yang dibutuhkan. Selain itu, cari informasi sebanyak-banyaknya. Seperti bertanya kepada orang yang berpengalaman atau yang pernah memiliki masalah yang serupa.

  1. Menerapkan solusi dan evaluasi

Setelah menentukan solusi yang akan digunakan, tahap selanjutnya adalah menerapkan solusi tersebut ke dalam masalah.Selanjutnya, yaitu melakukan evaluasi dari solusi yang kamu terapkan. Dengan melakukan evaluasi, kamu bisa melihat seberapa efektif solusi tersebut, apakah bisa diterapkan pada semua masalah atau tidak.

Selain itu, dengan melakukan evaluasi kamu akan bisa mengatur strategi problem solving selanjutnya untuk permasalahan yang serupa.

 

Nah, dengan mengetahui definisi serta langkah-langkah untuk melakukan problem solving, sobat bisa mulai mempraktekannya dimulai dari kehidupan sehari-hari ya!

 

Sumber:

  • ASQ.org (2021). What Is Problem Solving?.https://asq.org/quality-resources/problem-solving#Process [Daring]. (Diakses, 3 Mei 2021)

  • Hall, John (2019). 6 Techniques to Better Your Problem-Solving Skills. https://www.inc.com/john-hall/6-techniques-to-better-your-problem-solving-skills.html [Daring]. (Diakses, 4 Mei 2021)

 

Pernah mendengar kata-kata "berpikir kritis"? Apa itu
berpikir kritis dan bagaimana caranya?

Berpikir kritis itu kemampuan kamu untuk bertanya,
melakukan analisa, menilai, dan mengartikan hal-hal
yang kamu dengar, baca, katakan, atau tulis.

Trus gimana caranya?
1. Bertanya
Tanyakan apakah informasi yang kamu dapat itu benar
atau tidak?


2. Analisa
Caritau hal hal apa yang ada di dalam informasi
tersebut.

3. Kenali
Kenali informasi yang kamu terima, ketahui hal apa
yang kurang masuk akal dalam informasi tersebut.

4. Gunakan Logika
Gunakan kemampuan berpikir kamu untuk mengetaui
bukti bukti kebenaran untuk membantu penilaian kamu
terhadap informasi yang kamu dapatkan.

Hal ini penting untuk temen-temen biar ga terlanjur
percaya dan ga ikut-ikutan menyebarkan berita yang
tidak benar loh! Ayo belajar berpikir kritis mulai dari
sekarang!

Sumber: monash.edu