Kisah Sukses

Ket. Gambar: M Fauzan Fadhillah, user DNetwork yang bekerja sebagai Barista.

M Fauzan Fadhilah adalah seorang penyandang disabilitas fisik dan merupakan salah satu user DNetwork yang saat ini bekerja sebagai Barista di Kita Kantin,  PT. Klik Eat Indonesia di DKI Jakarta. Fauzan, biasa dia dipanggil, merasa senang telah mampu hidup mandiri karena sudah bekerja. Dengan mengikuti salah satu sosial media DNetwork, Fauzan mengakses lowongan pekerjaan sebagai Barista di Kita Kantin. Setelah melalui berbagai tes, Fauzan akhirnya diterima bekerja di PT. Klik Eat Indonesia.

Memiliki modal keterampilan menjadi Barista memudahkan Fauzan untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan barunya. Saat ini Fauzan sudah menjadi staf kontrak dan mampu beradaptasi dengan baik dengan lingkungan kerjanya.

“Terima kasih DNetwork sudah membantu saya mendapatkan pekerjaan. Saya harap lebih banyak lagi lowongan yang tersedia di DNetwork agar lebih banyak lagi penyandang disabilitas yang terserap ke dunia kerja”.

Ingin mendapatkan kesempatan seperti Fauzan? Terus ikuti informasi lowongan kerja dan pelatihan dari DNetwork, ya!

Salam inklusi!

Agus Eka Darmawan, seorang Teman Tuli asal Jimbaran, Bali, memiliki mimpi untuk bekerja di sektor perhotelan. Hal ini dikarenakan, selain ingin memiliki penghasilan sendiri, dia juga ingin dapat meningkatkan kemandiriannya.

Gus Eka, nama panggilannya, mendapatkan informasi pekerjaan sebagai kitchen staff di Raffles Bali melalui sosial media DNetwork. Dia kemudian mencoba mengajukan lamaran sesuai dengan syarat dan kualifikasi yang diminta oleh Raffles Bali. Meskipun Gus Eka sempat mengalami kendala dalam pembuatan CV, dia tetap bersemangat untuk memperbaiki CV dengan arahan dari tim DNetwork.

Gus Eka kemudian menerima panggilan dari Raffles Hotel untuk mengikuti proses rekrutmen lebih lanjut, sampai akhirnya diterima untuk bekerja. Gus Eka merasa senang dapat diterima bekerja dan memiliki rekan-rekan kerja yang sangat mendukung di lingkungan kerjanya.

“Terima kasih DNetwork sudah memberikan informasi lowongan pekerjaan, sehingga saya bisa lebih mandiri dengan penghasilan sendiri.”, ujar Agus Eka Darmawan.

I Komang Dwitya Susila salah satu user DNetwork merasa senang dapat bekerja magang sebagai petugas layanan informasi di BPJS Ketenagakerjaan Bali - Gianyar. Informasi program magang ini didapatkan melalui media sosial DNetwork yang bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan Bali-Gianyar, mulai dari proses seleksi cv sampai dengan interview kerja. Saat itu Komang Dwitya adalah salah satu pelamar terbaik dari 10 kandidat disabilitas yang mengikuti interview di BPJS Ketenaga Kerjaan dan didampingi oleh DNetwork yang berakhir diterima untuk mengikuti magang selama 5 bulan di BPJS Ketenagakerjaan Bali-Gianyar.

Sampai saat ini Komang Dwitya telah merasa nyaman bekerja sebagai petugas layanan informasi yang memberikan informasi kepada para nasabah BPJS yang datang ke kantor. Meskipun Komang Dwitya adalah seorang disabilitas fisik yang menggunakan alat bantu tongkat ketiak namun tak mengurangi semangatnya dalam bekerja dan Komang Dwitya tidak pernah merasa minder untuk berinteraksi di lingkungan kerja.

“Bekerja di sektor perkantoran adalah salah satu dari banyaknya impian yang ingin saya wujudkan, dengan adanya informasi lowongan pekerjaan dari DNetwork sangat membantu saya dalam menemukan informasi lowongan pekerjaan untuk disabilitas dan sekarang saya sedang mengikuti program magang selama 5 bulan di BPJS Ketenagakerjaan Bali-Gianyar, Terimakasih DNetwork semoga semakin banyak teman-teman Disabilitas yang terbantu mendapatkan pekerjaan yang mereka impikan”.

DNetwork bangga dapat bermitra dengan banyak organisasi inklusif di seluruh Indonesia, seperti Mövenpick Resort & Spa, di Jimbaran, Bali. Movenpick saat ini mempekerjakan dua pengguna layanan DNetwork, Purwa dan Aric, yang bekerja di Departemen Keamanan Mövenpick khususnya di bagian pengawas CCTV. Tugas Aric dan Purwa sangatlah penting, karena mereka memastikan keamanan hotel sehingga perlu untuk siap bekerja.

Kami mewawancarai Ibu Padma, Manajer Departemen Sumber Daya Manusia Mövenpick, tentang program Shine dari Mövenpick Hotel & Resort Corporate. Melalui program ini  Mövenpick Resort & Spa mempekerjakan 4 orang penyandang disabilitas. Setiap karyawan berhak mendapat upah pokok yang diberikan mengikuti standar Kabupaten Badung. Selain itu mereka juga mendapatkan tunjangan transportasi dan juga benefit lainnya seperti BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan. Di samping itu mereka juga bisa menikmati kemudahan in-house clinic yang tersedia.

Ibu Padma sudah mengetahui tentang DNetwork beberapa waktu lalu, namun baru bisa bekerjasama melakukan perekrutan ketika beliau memimpin Human Resource Department. “Saya bisa langsung mengambil keputusan apa yang harus dilakukan dan bagaimana prosesnya.”, tuturnya.

Selain itu Ibu Padma juga membiasakan diri saya untuk tidak memaka istilah disabilitas atau berkebutuhan khusus. Menurutnya mereka justru special karena dengan kondisinya yang memiliki keterbatasan mereka juga bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sama berkualitasnya dengan pekerja lainnya.

Wawancara kami dengan Ibu Padma juga bisa Anda simak di laman YouTube DNetwork melalui link ini www.youtube.com/watch?v=QTv9BjJfw3I

Untuk perekrutan penyandang disabilitas di perusahaan Anda silakan hubungi kami melalui bit.ly/kontakdnetwork atau email ke [email protected]

 

Note: Wawancara ini diambil pada tahun 2019

Reika Safira bekerja di bagian Kasir di Alfamidi. Sehari-hari ia bertugas melayani pelanggan, melakukan penawaran, dan juga menata barang di toko. Ini bukanlah pertama kali ia bekerja, sebelumnya ia juga pernah bekerja di gerai hand phone.

Di awal masa bekerja Reika sempat mengalami kesulitan karena system kerja berdasarkan shift yang mengharuskan ia bekerja di waktu yang berbeda tiap harinya. Ia juga sempat merasa lelah karena harus lama berdiri. Namun seiring berjalannya waktu ia menjadi lebih terbiasa dan kini bisa melakukan pekerjaannya dengan lebih baik.

“Untuk teman-teman disabilitas, jangan menyerah. Kita harus bisa berusaha agar sama seperti yang lainnya yang sudah bekerja.”, pesannya di akhir wawancara.

Wawancara lengkap dengan Reika dapat Anda simak melalui link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=EcfZu2jdxWs

 

Untuk perekrutan penyandang disabilitas di perusahaan Anda silakan hubungi kami melalui bit.ly/kontakdnetwork atau email ke [email protected]

 

Note: Wawancara ini diambil pada tahun 2019

 

Foto: Fiona Rezky Adelin - Karyawan Call Centre InfoMedia Jakarta

 

Dalam melamar pekerjaan, tentunya banyak tahapan yang harus dilalui. Mulai dari mengirim surat lamaran, interview, dan tahapan lainnya. Proses tersebut harus dilalui dengan semangat dan telaten, seperti yang dilakukan Fiona Rezky Adelin. Ia adalah seorang penyandang disabilitas fisik asal Jakarta yang saat ini bekerja di Call Centre InfoMedia Jakarta. Setelah melalui beberapa tahapan tes, akhirnya Fiona diterima bekerja di InfoMedia. Disamping kemampuan menjawab saat interview, menurut Fiona pengalaman dan skill juga cukup diperlukan karena kita masih harus melalui tahapan training yang menentukan akan dikontrak kerja atau tidak.

Sejak tahun 2020, Fiona mulai bekerja di InfoMedia dan bertugas meng-handle telepon masuk dari nasabah yang membutuhkan informasi atau adanya komplain. Fiona juga harus bisa multitasking untuk terlibat mengurus sosial media perusahaan. Sampai saat ini Fiona belum mendapatkan kendala dalam pekerjaannya dan Fiona juga cukup disenangi oleh atasan serta rekan kerjanya.

“Berusaha, berdoa, dan bekerja keraslah sampai kalian bisa mendapatkan apa yang diinginkan. Libatkan Tuhan dalam kondisi apapun itu,” ujar Fiona ketika diminta memberi motivasi untuk teman-teman disabilitas lainnya.

PT RJH Group adalah perusahaan makanan yang berlokasi di Sanur, Bali. PT. RJH memproduksi roti, gelato, pasta, sosis, dan produk makanan lainnya. Perusahaan ini adalah perusahaan inklusif yang banyak mempekerjakan penyandang disabilitas.

Salah satu karyawan Tuli mereka, Ni Nyoman Miniasih, dipromosikan sebagai Kepala Baker karena hasil kerjanya yang luar biasa pada bagian produksi roti. Dia juga bisa memberikan arahan kepada rekan kerjanya tentang cara memproses produksi roti.

Selain itu perusahaan juga mempekerjakan Candra, pengguna kruk yang bekerja sebagai staf akuntansi dan Wayan yang bekerja untuk produksi pasta. PT. RJH Group selalu menekankan pentingnya kemampuan karyawan untuk mencapai tugas mereka

dan setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk perkembangan karirnya.

The Conrad Bali, sebuah hotel mewah di bawah Hilton Group yang berlokasi di Nusa Dua, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif melalui program CSR mempekerjakan karyawan dengan disabilitas. DNetwork mewawancarai Asisten Manajer Sumber Daya Manusia Conrad Bali, Bapak Surya, yang menjelaskan bahwa perusahaan menghargai keragaman tenaga kerja. Beberapa upaya yang dilakukan diantaranya meningkatkan partisipasi perempuan, mempekerjakan tenaga kerja dari berbagai latarbelakang budaya, dan mempekerjakan penyandang disabilitas. Hal ini telah memperkuat keunggulan kompetitif The Conrad Bali karena ide dan strategi yang tak terduga sering muncul akibat adanya keragaman budaya di lingkungan kerja.

Melalui kolaborasi dengan DNetwork, The Conrad Bali saat ini mempekerjakan dua karyawan Tuli: Ayu Lasmi dan Komang Sumedana. Ayu ditugaskan di area kantin karyawan. Dia menunjukkan antusiasme yang tinggi di tempat kerja dan selalu berpenampilan rapi. Rekan kerjanya tidak merasa sulit untuk berkomunikasi dengannya karena pribadinya yang mudah bergaul dan selalu aktif.

Sumedana bekerja di Departemen House Keeping dan kemudian dipromosikan ke Departemen Laundry. Awal mula bekerja, Sumedana sempat tidak percaya diri dengan kemampuannya. Namun supervisornya terus mendukungnya dan setelah 3 bulan dia mampu menunjukkan kemajuan dalam bekerja. Hal ini juga meningkatkan kepercayaan dirinya secara signifikan.

 

KARSA SPA - Para staf khawatir ketika pertama kali mendengar bahwa Karsa Spa - spa produk herbal dengan pemandangan indah berlokasi di Ubud, Bali - akan mempekerjakan tidak hanya satu, tetapi dua Therapis Tuli. “Bagaimana caranya kita berkomunikasi dengan mereka?” adalah pertanyaan yang sering ditanyakan oleh para staf. Namun, kekhawatiran itu segera berubah menjadi sambutan hangat setelah mereka berkenalan dan bekerja dengan Nadi dan Ayu.

Karsa Spa memiliki cara unik untuk membantu pelanggan berkomunikasi dengan Therapist Tuli. Mereka memberikan panduan dimana pelanggan dapat menunjuk instruksi yang diminta pada Therapis melalui selembar Lembar Panduan. Ibu Putu, manajer Karsa Spa, menjelaskan bahwa kedua terapis Tuli mereka belajar dengan cepat dan mereka menyelesaikan pelatihan mereka dalam waktu 2 minggu, yang termasuk cepat. Keduanya unggul dalam pekerjaan mereka dan bahkan melampaui ekspektasi. Mereka juga sering menerima komentar yang luar biasa dari pelanggan.